Minggu, 22 Juli 2007

Gamelan Cirebon

Hampir di semua Kraton yang ada di Cirebon selalu ada gamelan. Gamelan sudah merupakan bagian dari keraton. Begitu pula di lobby-lobby hotel saat ini banyak sekali mereka menggunakan gamelan untuk menyambut tamu dan lain-lain nya.

Gamelan adalah kumpulan dari berbagai macam alat musik yg di padukan menjadi satu sonata. Sehingga bisa kita sebut orchestra. Sehingga kita bisa menyebutnya "The Gamelan Cirebonesse Orchestra". Di Cirebon dikenal ada dua laras, yaitu Laras Slendro dan Pelog ada juga Prawa (Jenis laras ini sudah jarang di temui di Cirebon). Kedua laras ini menggunakan tangga nada yang sama yaitu Pentatonis berupa: da mi na ti la

Laras Slendro biasanya digunakan untuk Pagelaran Wayang kulit sedangkan Pelog biasanya digunakan untuk penyerta Seni Tari; Topeng, Wayang uwong, Tayuban. Kalau di liat sepintas memang sama tapi laras Pelog lebih berkesan meriah dibandingkan Slendro.

Lagu-lagu yang sering dilantunkan biasanya : Dermayon, Kiser, Rumyang, Bendrong, Tutul Pindang, Tratagan, Waledan, Kebo Giro, Barlen, Temenggungan, Dodoan, Slontongan, dan lain-lain.

Gamelan Cirebon biasanya terdiri dari beberapa alat musik yang masing-masing mempunyai ciri khas suara dan cara memainkannya pun berbeda.

Di bawah ini alat-alat music Gamelan Cirebon yang sering di gunakan pada setiap pagelaran.

Kendang
Terbuat dari kayu utuh yang di lubangi dan dipasangi dengan kulit di kedua sisinya. Ukuran kendang bermacam-macam. Satu set kendang terdiri dari 4 kendang kecil dan 1 kendang besar.
Kendang berfungsi sebagai konduktor. Jadi penabuh kendah harus mengetahui alur music yang di mainkan. Juga harus mengikuti gerakan tarian sipenari atau juga gerakan Dalang saat memainkan wayang.

Saron
Saron terdiri dari 7 bilah yang terbuat dari perunggu dan dipasang diatas kayu dengan luabng di bawahnya yang berfungsi sebagai resonansi sehingga suaranya terdengar keras.


Bonang
Berbentuk mangkok dengan kepala berbentuk bundar. Dipasang di atas tali yang dihubungkan berjejer dengan satu sama lainnya.


Gender
Berbentuk seperti Saron tapi menghasilkan suara rendah teruat dari perunggu dan dipasangi silinder diibwahnya. biasanya terbuat dari bambu.


Gambang
Terbuat dari Kayu berjajar, berbentuk seperti saron tapi terdiri dari 4 tangga nada sehingga si penabuh selalu memainkan nya sesuai dengan irama musik dan diselaraskan dengan alunan pesinden dan suling


Gong
Berbentuk bundar dan berukuran besar sekitar 75-100cm diameternya.


Kempul
Gong kecil

Kenong
Pasangan dengan Jengglong berbentuk seperti bonang besar dan agak cungkup dan menghasilkan suara dengan resonansi yang lama

Ketuk
Terdiri dari 2 buah alat musik. yang berfungsi sebagai penyelaras tempo

Jengglong
Berbentuk seperti bonang yang berukuran besar

Suling
Terbuat dari bambu yang terdiri dari 6 lubang.


Bedug
Berbentuk sama seperti kendang hanya berukuran besar. Biasanya berdiameter lebih dari 1 meter di kedua sisinya. Menggunakan kulit lembu besar dan kayu yg berukuran besar pula

Kecrek
Kecrek adalah paduan dari dua bilah perunggu atau sesuatu yg terbuat dari metal yang berbunyi crek..crek sehingga paduan dari musik ini berkesar meriah. Penabuhnya selalu mengikuti irama kendang

Kemanak

Alat musik ini sangat unik terdiri dari dua bilah perunggu yang di tekuk sehingga berbentuk menyerupai kerang. Cara memainkan nya dengan memadukan keduanya dan ibu jari si penabuh menekan dan melepas sisi yang terbelah sehingga menghasilkan suara yang khas. Pada saat pagelaran Wayang kulit terasa meriah pada saat adegan perang.

(to be continue lah)



Tidak ada komentar: